UMI Kembali Memanas



MAKASSAR, FAJAR -- Aksi kekerasan kembali terjadi di Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Enam unit sepeda motor di kampus itu dibakar oleh sekelompok orang yang tidak dikenal,  Senin 22 April kemarin. 

Informasi yang dihimpun, kelompok pemuda yang tidak dikenal itu tiba-tiba masuk ke dalam kampus dengan menggunakan sepeda motor. Mereka menyasar sepeda motor yang memiliki kode W di belakang nomor polisi kendaraan mereka. Aksi pembakaran motor ini dilakukan saat sejumlah mahasiswa lainnya menggelar kegiatan pentas seni menjelang peringatan April Makassar Berdarah (Amarah).

Enam unit sepeda motor yang terbakar diketahui bernomor polisi  DD 3804 WP, DD 6441 WK, DD 4997 WO, DD 2738 WM, DD 4860 WF dan DD 6681 WD. Dua diantara sepeda motor itu ludes terbakar. 

Aksi pembakaran ini diduga dipicu tewasnya mahasiswa fakultas Hukum UMI angkatan 2010, Geis Setiawan. Mahasiswa asal kota Palopo ini diduga tewas akibat luka tikaman mahasiswa lainnya. Aksi penikaman ini terjadi Minggu (21/4) sekitar pukul 21.00 malam.

Geis sempat dirawat secara intensif di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo selama lebih dari 12 jam. Namun karena pendarahan parah yang dialaminya sehingga nyawanya tak tertolong. 

Wakil Rektor III Universitas Muslim Indoensia (UMI), Abdul Gani membenarkan terjadinya aksi pembakaran itu. Dia juga menduga kuat pembakaran itu terkait dengan tewasnya Geis, kemarin. Namun, pelaku pembakaran diduga bukan Mahasiswa UMI. 

"Memang arah motif pembakaran itu berawal dari penikaman. Mereka yang datang berkelompok dengan berbahasa daerah Palopo," jelas Abdul Gani. 

Dia menambahkan, untuk mengantisipasi bentrokan susulan, pihak kampus memperketat pengamanan dalam kampus. Belum ada kepastian apakah mahasiswa akan diliburkan atau tidak. Satu-satunya kepastian libur saat peringatan Amarah nanti. 

"Kalau Amarah, tanggal 23 kita dzikir bersama terus 24 dan 25 mahasiswa diliburkan," jelas dia. 

Pihaknya juga melakukan koordinasi untuk pengamanan dalam kampus hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Koordinasi dilakukan untuk mengantisipasi bentrokan susulan. 

Kapolsek Panakkukang, Kompol Agung Kanigoro mengatakan, motif penikaman terhadap Geis masih belum diketahui. Polisi, kata dia, masih melakukan pengembangan terkait penikaman dan aksi pembakaran motor itu. 

"Kita masih selidiki kejadian ini," katanya.

Dia juga mengatakan, pihaknya mengerahkan beberapa personel polisi di dalam kampus. Hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga menghindari aksi bentrokan selanjutnya

sumber : fajar.com
psted by cici fakhrunnisa

0 comments: