Swasembada Pangan 2014 Sulit Terealisasi
Sabtu, 6 April 2013 | 14:56 WIB
JAKARTA,
KOMPAS.com —
Pakar ekonomi, Latif Adam, mengatakan, target swasembada pangan 2014 agak sulit
terealisasi jika tidak ada insentif bagi petani yang menjadi tulang punggung
pasokan pangan dalam negeri.
Tulang
punggung ketahanan pangan adalah petani. Namun, mereka selalu dalam posisi
sulit, terutama jika terkait dengan harga pangan dalam negeri.
"Tulang
punggung ketahanan pangan adalah petani. Namun, mereka selalu dalam posisi
sulit, terutama jika terkait dengan harga pangan dalam negeri," kata Latif
Adam dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Peneliti
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu mengatakan, petani sering tidak
menerima keuntungan besar meskipun harga pangan dalam negeri naik tinggi.
Di sisi
lain, apabila harga pangan dianggap terlalu tinggi dan membahayakan konsumen,
kebijakan yang diambil pemerintah juga tidak berpihak kepada kepentingan
petani.
"Harga
pembelian pemerintah atau HPP terhadap komoditas pangan yang ditetapkan selama
ini kurang menguntungkan petani. Jika pasokan dianggap kurang, pemerintah juga
mengambil kebijakan impor yang justru membuat produksi petani kurang
laku," tuturnya.
Seharusnya,
kata Latif, pemerintah memberikan insentif kepada petani karena mereka yang
paling terlibat dalam produksi dan ketahanan pangan nasional dengan memberikan
harga yang menguntungkan bagi petani.
Namun,
Latif mengatakan, di sisi lain pemerintah pun sering kali berada di posisi yang
sulit dalam mengambil kebijakan. Pemerintah harus sama-sama memikirkan konsumen
dan petani, tetapi juga harus merealisasikan target yang sudah ditetapkan.
"Kalau
harga pangan naik, konsumen yang dirugikan. Di sisi lain, apabila pemerintah
menekan harga, produsen dan petani yang dirugikan," ujarnya.
Namun,
meskipun target swasembada pangan sulit direalisasikan pada 2014, Latif
mengatakan, swasembada pangan tetap harus dicapai demi ketahanan pangan
nasional. Karena itu, dia menyarankan agar pemerintah lebih mengedepankan
kebijakan yang propetani.
0 comments: