Pelaku Bom Boston Terpengaruh Bin Laden Rusia
BOSTON - Pelaku pengeboman lomba lari maraton Boston berhasil diidentifikasi oleh pihak berwenang Amerika Serikat (AS). Seorang pelaku yang telah tewas, dikabarkan pernah melakukan kontak dengan kelompok militan Chechnya.
Ada kabar menyebutkan bahwa Pemerintah Rusia sudah memberikan peringatan kepada Pemerintah AS bahwa Tamerlan Tsarnaev, sempat melakukan kontak dengan para militan Chechnya. Tamerlan adalah tersangka pertama yang tewas di tangan pihak berwenang AS, sejak pencarian pelaku pengeboman bom Boston.
FBI sempat memasukan nama Tamerlan Tsarnaev dalam pengawasan, setelah mendapatkan peringatan eksplisit dari pihak intelijen Rusia. Bahkan ibu dari Tamerlan mengatakan bahwa anaknya adalah pemimpin kelompok ekstrimis. Namun FBI kemudian mengeluarkan nama pria berusia 26 tahun itu dari daftar ancaman.
"Kami takut Tamerlan memang menjadi kepala dari kelompok militan dan kami pun takut kepadanya. Dia dikendalikan oleh FBI selama lima tahu. Mereka (FBI) tahu apa yang anak saya lakukan. Mereka terus mengikutinya," ujar Ibu Tamerlan, Zubeidat, seperti dikutip Associated Press, Minggu (21/4/2013).
Tetapi meskipun mendapatkan keterangan dari ibu Tamerlan, FBI memprosesnya karena tidak ada bukti. Sementara pihak Rusia tetap yakin bahwa Tamerlan melakukan kontak langsung dengan kelompok esktrimis Chechnya yang berkedudukan di Dagestan.
Salah satu teori menyebutkan Tamerlan dan adiknya Dzhokhar mungkin terinspirasi dengan seorang pimpin ekstrimis Chechnya Doku Umarov. Umarov yang menyebut dirinya sebagai Bin Laden Rusia, melakukan perlawanan terhadap Rusia, termasuk bom bunuh diri di Metro Rusia pada 2010 yang menewaskan 40 jiwa.
Pada dasarnya Umarov berjuang untuk kebebasan Chechnya dari Rusia. Tetapi beberapa waktu terakhir dirinya memperluas agenda serangannya. Pada satu kesempatan Umarov mengeluarkan pernyataan yang menyebut musuhnya bukan hanya Rusia tetapi juga Amerika.
Apakah Tamerlan dan Dzhokhar bermaksud untuk mengikuti langkah Umarov, hingga masih belum diketahui. Tamerlan sudah tewas oleh peluru pihak berwenang AS, sementara Dzhokhar masih dalam perawatan intensif setelah dirinya ditangkap. Ada dugaan bahwa Dzhokhar tidak bisa berbicara lagi
sumber : okezone.com
posted by cici fakhrunnisa
0 comments: