Nota Kesepahaman Menuju Komunitas Ekonomi ASEAN 2015

Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman dengan Universitas Hasanuddin. Nota kesepahaman ini berisi tentang Kerja Sama Bidang Pendidikan, Penelitian/Pengkajian Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Senin (25/3).
Selain adanya penandatanganan Nota Kesepahaman juga digelar seminar umum dengan tema “Menyongsong Komunitas ASEAN 2015: Masa Depan Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Manfaatnya Bagi Indonesia”, bertempat di Ruang Senat, Gedung Rektorat, Unhas.
Hadir dalam acara ini adalah Rektor Unhas, Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, Prof. Dr. Armin Arsyad, M.Si selaku Wakil Dekan I Fisip, Duta Besar I Gusti Agung Wesaka Puja, serta Dosen dan Mahasiswa.
“Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA) memang dicanangkan untuk membentuk sebuah masyarakat ASEAN yang sadar menjadi bagian dari ASEAN, yang kedua adalah masyarakat yang kedepannya nanti merupakan masyarakat yang memiliki kemamkmuran dan kesejahteraan yang jauh lebih baik dari sekarang,” Ungkap I Gusti Agung Wesaka Puja selaku Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia.
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh Indonesia melalui KEA ini. Seperti dari pilar Politik dan Keamanan, masyarakat kita dapat menikmati kawasan lingkungan, geografi yang stabil dan damai. Selanjutnya dari pilar Eknomi, dengan diwujudkannya KEA maka kesejahteraan rakyat akan lebih terjamin. Berkaitan dengan hal ini, tentunya pemanfaatan peluang yang ada di luar negara ASEAN lebih terbuka, seperti terbukanya permintaan dan pencipataan lapangan kerja. Dan yang terakhir, dalam pilar sosial budaya. Dengan adanya KEA ini maka mampu meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Indonesia untuk menjadi generasi yang tidak kalah saing dengan negara-negara lain.
Dari waktu ke waktu, di Indonesia proses ini telah mengalami kemajuan, senada yang diungkapkan oleh Dirjen. “Kemajuan yang telah dirasakan selama ini adalah isu HAM telah menjadi isu yang tidak tabu lagi untuk dibicarakan di tengah-tengah masyarakat kita saat ini. Selain itu, ASEAN ini telah memiliki Institute Peace and Reconciliation. Melalui institute ini telah dibuka peluang untuk masing-masing negara ASEAN untuk bisa berkontribusi terutama dalam menjaga perdamaian, dan terlebih untuk menyelesaikan konflik di kawasan ASEAN. Sedangkan dalam dunia sosial budaya, warga ASEAN bisa saling bantu membantu terutama saat terjadi bencana alam. Terlebih lagi, ASEAN telah membentuk AHA Center (ASEAN Humanitarian Assistance Center), ungkapnya.
Nota kesepahaman yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dengan Unhas adalah nota kesepahaman pertama yang dilakukan di universitas di luar Jawa. Sebelumnya telah dilkasanakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga, Universitas Indonesia (UI).
Tantangan terberat saat ini ditegaskan oleh Dirjen adalah kualitas SDM Indonesia. Indonesia masih kekurangan tenaga-tenaga pengajar yang memahami dengan betul secara mendalam mengenai ASEAN. Oleh karenanya, dibentuklah pusat-pusat studi untuk lebih memperkenalkan ASEAN dan mendorong mahasiswa untuk belajar dan menekuni masalah-masalah yang ada di ASEAN. (Ayu-Humas). http://www.unhas.ac.id/content/nota-kesepahaman-menuju-komunitas-ekonomi-asean-2015

0 comments: