Uji Coba Rudal, Gaya Provokasi Korut


Seoul – Korea Utara lagi-lagi melakukan uji coba peluru kendali jarak pendek pada Minggu (19/5) dan jatuh di Laut Jepang. Namun Jepang mengkonfirmasikan rudal Korut yang ditembakkan tak ada yang memasuki wilayah darat Jepang.
Laporan ini ditulis kantor berita Korea Selatan Yonhap yang mengutip keterangan Kementerian Pertahanan Korea Selatan. Rudal ini diluncurkan setelah tengah hari dari wilayah timur Korut dan jatuh di Laut Jepang. Tak ada laporan mengenai jam berapa rudal ini diluncurkan dan apa jenisnya.
“Analisis lebih terinci diperlukan, namun rudal yang diluncurkan kemungkinan hasil modifikasi dari rudal anti kapal atau KN-02 darat-ke-darat yang dibeli Korut pada zaman Sovyet dan bersandi SS-21. Rudal ini bisa menjangkau jarak 120 kilometer,” tulis Yonhap mengutip seorang pejabat di Seoul.
Kemenhan Korsel makin mewaspadai gerak-gerik militer Korut. Para analis menduga peluncuran rudal ini merupakan bagian dari latihan militer Korut. Pyongyang secara rutin meluncurkan rudal-rudal semacam itu. Namun peluncuran hari Minggu itu jelas merupakan provokasi di tengah situasi mengendurnya ketegangan di Semenanjung Korea beberapa minggu terakhir.
Korut sudah dua kali melakukan uji persenjataan militernya. Pada Desember tahun lalu Korut melakukan uji coba rudal Taepodong 2 serta uji coba nuklir ketiga pada Februari. PBB menjatuhkan sanksi terhadap Korut. Pekan lalu, ada laporan yang menyebutkan Korut sedang memindahkan dua peluru kendali yang sejatinya diluncurkan pada April yang lalu, namun kemudian dibatalkan.
Sekjen PBB Ban Ki-moon pada hari Minggu mengatakan, ia prihatin dengan peluncuran rudal Korut jarak pendek dan mendesak Pyongyang kembali ke meja perundingan “Six Party Talks” (Korut, Korsel, China, Jepang, AS dan Rusia).
“Saya hanya berharap pemerintah Korut akan kembali mengambil langkah-langkah lebih jauh. Kini saatnya bagi mereka kembali menggelar dialog, untuk mendinginkan ketegangan, dan memecahkan apapun keluhannya, komplainnya atau keperhatinannya, untuk memecahkannya melalui dialog,” ujar Ban di New York.


0 comments: