Sistem Perkuliahan Fakultas Kedokteran Unhas


Sistem Perkuliahan atau Pembelajaran di FK Unhas sekarang telah menganut Sistem SCL atau lebih beken di sebut Student Centre Learning. Apa itu SCL ?
Student-centred learning is an approach to education focusing on the needs of the students, rather than those of others involved in theeducational process, such as teachers and administrators. This approach has many implications for the design of curriculum, course content, and interactivity of courses.
Diambil dari :
  • Estes, Cheryl. (2004). Promoting Student-Centred Learning in Experiential Education. Journal of Experiential Education, 27(2), pp. 141-161.
Dalam SCL, mahasiswa dituntut lebih aktif dalam mencari dan mengolah informasi. Dosen hanya berfungsi sebagai pemicu saja. Berbeda dengan sistem sebelumnya yang lebih menitikberatkan pada perkuliahan saja. Apakah perubahan sistem ini turut memperbaikin kualitas output dari FK Unhas ?
Berikut beberapa fakta yang dapat saya tuliskan
1. Ruang Perkuliahan
Kondisi Ruang perkuliahan cukup memprihatinkan. Di LT5, kursi-kursi mahasiswa yang ada sudah mulai rusak, beberapa hilang, dan ada juga yang mulai rapuh. Dan pada saat hujan, dibeberapa bagian akan “kebanjiran” karena kebocoran atap. Sehingga menyebabkan bau sumpek keesokan harinya. Belum lagi AC nya yang sudah tidak dingin. Anehnya, pada saat penerimaan Mahasiswa Baru, AC tersebut selalu dingin. Apakah ini merupakan suatu kesengajaan atau tidak penulis belum mengadakan penelitian lebih lanjut :P .
2. Ruangan CSL (Clinical Skill Lab)

Ruangan CSL yang baru sudah cukup memenuhi kriteria sebagai World Class University. Kesan Pertama : Bersih, rapi, cukup lengkap, dan dingin. Juga hemat energi karena tidak memakai lampu, tetapi menggunakan pencahayaan dari luar melalui jendela yang cukup besar.
3. Ruangan Tutorial
Ruangan yang di gunakan untuk tutorial sudah cukup bagus, akan tetapi instruktur yang terkadang tidak ada menyebabkan tidak terkontrolnya arah diskusi. Selain itu modul yang diberikan hanya membuat kita hanya terfokus pada sistem yang sedang berjalan saat itu. Selain itu, biasanya diskusi berjalan “liar” tanpa arah. Sehingga kita hanya memindahkan daftar penyakit yang ada di dalam buku ke presentasi. Sehingga kebanyakan pleno hanyalah seperti kuliah. Padahal, pada hakikatnya pleno di adakan sebagai forum diskusi besar untuk menyamakan persepsi seluruh mahasiswa apabila nantinya menemukan sesuatu yang sama pada skenario.
Bisakah seseorang membangun rumah yang kokoh tanpa memiliki fondasi yang kuat ? Itulah pernyataan yang terlintas di kepala saya. Money oriented dan hedonisme serta pengetahuan kedokteran, akankah hal itu memperkuat fondasi kita sebagai calon dokter ?
Beberapa akan menjawab, “Kalo kamu belajar dgn keras, kamu akan memiliki pondasi yang kuat.” Sebenarnya hal itu tidaklah salah, akan tetapi hal itu juga tidak sepenuhnya benar.
Sistem yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan sebagaian besar mahasiswa kedokteran. Kuliah dari pukul 7.30 sampai 16.45. Setelah itu pergi karaoke-an, maen pesbuk, pergi nonton, trus pulang istirahat, besoknya juga seperti itu lagi. Hari sabtu-minggu adalah hari libur bagi yang tidak berorganisasi, dan hari kemahasiswaan bagi yang aktif. Bagaimana dengan isi ilmu yang merupakan kompetensi dari dokter ?

http://resha.blog.com/2012/12/10/sistem-perkuliahan-fakultas-kedokteran-unhas/

0 comments: