Sabtu, 1 Mei 2010, 21:09 Arry Anggadha, Rahmat Zeena
Peringati Hari Buruh


Google+VIVAnews - Aksi peringatan hari buruh sedunia yang diikuti sekitar 1000 pengunjuk rasa dari berbagai organisasi di Makassar berakhir dengan aman. Aksi yang berlangsung sekitar lima jam yang dimulai sejak pukul 9:00 Wita, tidak satupun diwarnai insiden.

Kepala Bidang Humas Kombes Polisi, Hery Subiansauri menegaskan, aksi hari buruh sedunia yang diperingati hari ini berlangsung terkendali.
“Ini karena bantuan dari para pengunjuk rasa yang senantiasa dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban sepanjang hari ini. Dan pada pukul 14.30 Wita, Makassar sudah tidak ada lagi aksi gerakan,” terang Kombes Polisi Hery kepada VIVAnews, Sabtu 1 Mei 2010.

Peringatan hari buruh sedunia di Makassar diperingati sejumlah organisasi buruh, mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kerakyatan, dan jurnalis. Yakni AJI Makassar, LBH Makassar, KPRM, LMND Makassar, FNPBI, SRMI, dan Walhi Sulsel.
Selain itu juga akan terlibat para aktivis dari FMN, PRD Sulsel, FBS UNM, SKP HAM, BEM Ekonomi Unhas, BEM Pertanian Unhas, FOSIS UMI, Fakultas Pertanian Unismuh Makassar, BEM STIEM.

Sayangnya, titik aksi tersebut menyebar di berbagai titik. Sehingga terlihat, peringatan hari buruh sedunia hari ini relatif lebih sedikit dibanding peringatan hari buruh 1 Mei setahun lalu.
“Tahun ini, gerakan buruh di Makassar memang tidak bersatu seperti tahun lalu,” kata Ansar, Kordinator lapangan Gerakan Rakyat Sulsel kepada VIVAnews.

Sementara itu, aksi hari ini dikawal sekitar 12 ribu personil kepolisian. Sebanyak 2 ribu polisi terkonsentrasi di Makassar, selebihnya tersebar di 24 kabupaten dan kota di Sulsel dan 5 kabupaten di Sulawesi Barat.

Menurut Hery Subiansauri, semua satuan dari kepolisian diturunkan untuk pengamanan hari buruh sedunia. Yakni dari Brimob Polda Sulsel, Samapta, Polwan, Polisi Lalu Lintas, dan dari reserse. Dalam mengawal aksi, seluruh personil polisi diperintahkan untuk tidak melengkapi diri dengan senjata api.

“Polisi hanya membawa tameng dan pentungan. Ini untuk menghindari adanya gesekan antara polisi dan pengunjuk rasa,” kunci Hery. (hs)

0 comments: