Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Lampaui Nasional

MAKASSAR, BKM -- Pertumbuhan ekonomi Sulsel berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) baik secara (q to q) maupun (y on y) semuanya melampaui daripada pertumbuhan ekonomi secara nasional. Secara q to q atau dari triwulan pertama 2013 dengan triwulan keempat 2012, ekonomi Sulsel tumbuh 2,09 persen. Sedangkan nasional hanya 1,41 persen. 
Begitu pula jika dibandingkan antara triwulan pertama 2012 ke triwulan pertama 2013, ekonomi Sulsel tumbuh 7,79 persen dan nasional hanya enam persen lebih. Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Nursam Salam, kepada wartawan di ruang rapat kantor BPS Sulsel, Senin (6/5). Rapat ini juga dihadiri sejumlah staf BPS Sulsel.
Menurut Nursam Salam, kinerja ekonomi Sulsel yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan I 2013 mencapai Rp 42.661,6 miliar. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 15.250,6 miliar.
''Pertumbuhan ekonomi Sulsel secara q to q ini didukung sektor pertanian yang tumbuh sebesar 15,67 persen dan sektor lainnya meliputi sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh kurang dari dua persen. Pertumbuhan sektor pertanian yang sangat tinggi digerakkan pertumbuhan subsektor tanaman bahan makanan yang mencapai hingga 42,68 persen,'' katanya. Sedangkan pertumbuhan PDRB Sulsel pada triwulan I 2013 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2012 (y on y) yang mencapai 7,79 persen, didukung semua sektor ekonomi yang tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi dialami sektor pertambangan dan penggalian sebesar 17,59 persen dan terendah pada sektor pertanian sebesar 0,49 persen.
''Struktur perekonomian Sulsel pada triwulan I 2013 masih didominasi tiga sektor utama, yakni sektor pertanian yang menyumbang 23,85 persen, sektor perdagangan, restoran, dan hotel menyumbang 18,02 persen, serta sektor jasa-jasa yang menyumbang sekitar 17,32 persen terhadap agregat nilai PDRB Sulsel,'' jelas Nursam.
Menggeliatnya sektor pertanian pada triwulan I 2013 dengan pertumbuhan relatif tinggi sebesar 15,67 persen, kata Nursam, dipicu fenomena musim panen raya tanaman padi. Sehingga mendorong kenaikan sub sektor tanaman bahan makanan sebesar 42,68 persen. Selain subsektor tanaman bahan makanan, kenaikan juga dialami subsektor perikanan sebesar 0,88 persen. 
''Sedangkan pertumbuhan negatif (kontraksi), dialami subsektor tanaman perkebunan minus 3,04 persen, subsektor peternakan minus 2,54 persen, dan terendah pada subsektor kehutanan sebesar 1,29 persen,'' tandas Nursam

sumber ; beritakota
diposkan oleh cici fakhrunnisa

0 comments: