pemerkosa dan pembunuh santriawati sempat tipu korban di facebook

Kapolres Bukittinggi, AKBP Eko Nugrohadi, mengatakan, pelaku, Wid, warga Jorong Dalam Koto, Kenagarian Pakan Sianyan, Kabupaten Agam, Sumbar, ternyata sebelumnya sudah berhubungan dengan korban, RN (16), melalui situs jejaring sosial Facebook. Namun, di Facebook, Wid menyamar sebagai perempuan bernama Rani.
“Mereka suka Facebook-an. Tersangka menyamar sebagai wanita bernama Rani. Di Facebook, teman-teman Rani mengatakan bahwa Rani sebenarnya laki-laki bernama Wid,” terang Eko.
Pelaku yang juga sopir angkot itu pun mengajak RN untuk bertemu di Pasar Padang Luar pada 20 Maret 2013. Saat bertemu muka, RN kaget karena mendapati orang yang ditemuinya bukan perempuan. Untuk menenangkan RN, Wid berdalih bahwa Rani yang di Facebook tersebut adalah adiknya. Wid mengaku disuruh Rani menjemput korban untuk diantar ke rumah.
Di angkot tersebut, RN diculik dan dibawa ke suatu tempat. Pelaku mengambil telefon genggam dan perhiasan yang dikenakan korban serta memerkosanya. Setelah itu, Wid membunuh dan mengubur korban di area persawahan.
Jasad korban baru dievakuasi pada Senin, 29 April 2013 malam setelah terkubur selama 40 hari sejak dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Hingga pagi ini, jenazah korban masih disemayamkan di ruang jenazah RSUD Ahmad Mukhtar, Bukittinggi. Polisi akan melakukan autopsi untuk mengungkap penyebab kematian korban.
Wid masih diperiksa intensif di Mapolresta Bukittinggi untuk mengetahui apakah ada motif lain di balik kasus ini.
Dia terancam dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.
(Wahyu Sikumbang/Sindo TV/ton)
0 comments: