Mengenal Lebih Dekat Sosok JK
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
atau masyarakat Indonesia lebih kenal dengan nama Jusuf Kalla atau JK,
adalah mantan Wakil Presiden Indonesia yang menjabat pada 2004 – 2009
dan Ketua Umum Partai Golongan Karya pada periode yang sama. JK menjadi
capres bersama Wiranto dalam Pilpres 2009 yang diusung Golkar dan
Hanura.
Jusuf Kalla lahir di Watampone,
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Mei 1942 sebagai anak
ke-2 dari 17 bersaudara dari pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha
keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group.
Bisnis keluarga Kalla tersebut
meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Tahun
1968, Jusuf Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah
kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis
ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, pejualan
kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang,
kelapa sawit, dan telekomunikasi.
Di Makassar, Jusuf Kalla dikenal akrab
disapa oleh masyarakat dengan panggilan Daeng Ucu merupakan lulusan
Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (1967) dan The European
Institute of Business Administration, Perancis (1977).
Pengalaman organisasi kepemudaan dan
kemahasiswaan Jusuf Kalla antara lain adalah Pelajar Islam Indonesia
(PII) Cabang Sulawesi Selatan 1960 - 1964, Ketua HMI Cabang Makassar
tahun 1965-1966, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS)
1965-1966, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
(KAMI) tahun 1967-1969. Sebelum terjun ke politik, Jusuf Kalla pernah
menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda)
Sulawesi Selatan. Hingga kini, ia pun masih menjabat Ketua Ikatan
Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya Universitas Hasanuddin, setelah
terpilih kembali pada musyawarah September 2006.
Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri
di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Presiden RI yang ke-4), tetapi
diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN. Jusuf Kalla kembali diangkat
sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan
Megawati Soekarnoputri (Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla kemudian
mengundurkan diri sebagai menteri karena maju sebagai calon wakil
presiden, mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan kemenangan yang diraih oleh
Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang ke-6, secara otomatis
Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang
ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya menjadi
Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara langsung
oleh rakyat.
Ia menjabat sebagai ketua umum Partai
Golongan Karya menggantikan Akbar Tanjung sejak Desember 2004 hingga 9
Oktober 2009. Pada 10 Januari 2007, ia melantik 185 pengurus Badan
Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar di Kantor DPP Partai
Golongan Karya di Slipi, Jakarta Barat, yang mayoritas anggotanya
adalah cendekiawan, pejabat publik, pegawai negeri sipil, pensiunan
jenderal, dan pengamat politik yang kebanyakan bergelar master, doktor,
dan profesor.
Jusuf Kalla menikah dengan Hj. Mufidah Jusuf, dan dikaruniai seorang putra dan empat putri, serta sembilan orang cucu.
Saat ini, melalui Munas Palang Merah Indonesia ke XIX, Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014. Selain itu beliau juga terpilih sebagai ketua umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 2012-2017 dalam Muktamar VI DMI di Jakarta.
Saat ini, melalui Munas Palang Merah Indonesia ke XIX, Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014. Selain itu beliau juga terpilih sebagai ketua umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 2012-2017 dalam Muktamar VI DMI di Jakarta.
Pada tanggal 10 September 2011, Jusuf
Kalla mendapat penganugerahan doktor Honoris Causa dari Universitas
Hasanuddin, Makassar.[KM06/wikipedia]
0 comments: