Karyawati swasta dijambret saat naik motor

MAKASSAR – Kamis,16 Mei 2013 merupakan hari yang buruk bagi Helda Tandi (22) yang merupakan karyawati di salah satu kantor asing di Mkassar. Bagaimana tidak, hari itu tas yang ia gunakan dijambret oleh 2 orang pengendara sepeda motor yang tak dikenal. Kejadian itu terjadi di jl. Hertasning I sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
 Tak pernah terlintas di pikiran wanita cantik ini bahwa ia akan mengalami kejadiaan seperti ini. Sudah banyak kasus-kasus serupa yang ia dengar dari mulut-mulut orang disekitarnya, tapi tak pernah ia hiraukan. Bahkan nasehat-nasehat dari orang-orang dekatnya yang selalu mengingatkannya untuk waspada saat berkendara dan menaruh barang berharga di bagasi motor tak pernah ia pedulikan.
Malam itu Helda pulang dari rumah seorang rekan kerjanya yang berada di komp. perumahan hertasning tepatnya di jl.Hertasning V dengan mengendarai sepeda motor miliknya dan membawa sebuah tas kulit hitam yang ia gantung di bahu kanannya. Ia hendak pulang menuju kostnya yang berada di Perintis Kemerdekaan IV.  Menurutnya saat itu suasana di sepenjang jalan hertasning yang ia lalui (hertasning V sampai I) memang sangat sepi.
Tepat dipertengahan jl.hertasning I sebuah motor satria biru datang dari arah belakang . Tak ada perasaan curiga sedikitpun terhadap kedua lelaki pengandara motor satria tersebut, sehingga Helda meneruskan perjalanannya dengan santai.  Tak lama kemudian saat hendak belok kea rah jalan besar (belakang kantorDPRD kota Makassar) motor di belakang tadi tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi  dan salah seorang lelaki di atas motor tersebut menarik paksa tas Helda, lalu kabur.
Hal ini hampir membuat Helda jatuh dari motornya karena kurangnnya keseimbangan, sehingga ia harus menghentikan motornya. Tak banyak yang dapat dilakukan Helda saat itu selain menangis karena seluruh tubuhnya gemetar (karena kaget dan shock). Berteriak “jambret” pun ia tak mampu.Pengendara di jalan besar yang melihat kejadian itu ada yang langsung mengejar pelaku ada juga yang menghampiri Helda.
Kondisi jalan raya yang telah sepi membuat penjambret tersebut berhasil lolos . Tak ada yang mampu mengejar pelaku tersebut. Karena kondisi yang kurang stabil, akhirnya Helda diantar pulang menuju kostnya oleh seorang pria yang kebetulan lewat di jalan tersebut.
                Menurut Helda, ia sama sekali tak mengenali wajah kedua pria tersebut bahkan nomor plat motornya saja tak ia perhatikan karena panic saat itu. Tak ada niatnya melapor ke pihak berwajib (polisi) sebab menurutnya akan memakan proses yang lama dan belum tentu penjambretnya di temukan .
                Helda mengalami kerugian sekitar 7 juta rupiah. Dimana di dalam tas yang dijambret itu berisi uang tunai 4 juta rupiah yang hendak ia gunakan untuk membayar uang kostnya  selama setahun dan juga sebuah hp blackberry. Ia hanya bias pasrah dan berusaha melupakan kejadian tersebut. Namun, menurutnya kejadian tersebut takmenimbulkan trauma yang berat baginya. Ia bersyukur tak terjadi apa-apa pada dirinya. Lyzza
                                                                                       

0 comments: